6.26.2010

ingatlah neraka Allah...maka takutlah kamu berbuat dosa

Sesungguhnya seksa Allah amat pedih.."

ketahuilah..sesungguhnya kita tidak layak untuk masuk
syurga Allah..tetapi..kita tidak mahu untuk dihumban ke dalam neraka Allah..dengan amalan..perbuatan..percakapan yang telah kita lakukan..adakah Allah
menilai sebagai pahala atau saham akhirat..atau hanya perbuatan yang
sia2..allahu rabbi..betapa ruginya kita sekiranya kita masih belum
sedar bahawa kita sekarang ini mempunyai tiket untuk masuk NERAKA.. dengarlah peringatan2 yang telah Allah dan
rasulnya turunkan kepada umat manusia.. khususnya yang mengaku beriman..ya Allah ya Tuhanku..jauhkanlah kami dari azab nerekaMu ya Allah...

kehidupan ahli
neraka amat seksa..di dalamnya Allah datangkan khusus makhluk2 untuk
menyeksa ahli neraka..dikatakan ulama', Allah menghantar ular sebesar
tengkuk unta..sekali disengat..sakitnya selama 40 tahun..Allah
juga datangkan kala jengking sebesar baghal yang akan menangkap ahli
neraka lalu disengatnya dari hujung kaki hingga hujung kepala..nau'zubillah..muka
ahli neraka hitam lagi kelam.. takut..sakit hingga hilang akal..bertaubatlah sebelum Allah mewakilkan malaikatnya (izrail) untuk datang
menjemput kita masuk kubur..

mereka yang dicampak ke dalam
neraka akan dibakar oleh neraka hingga kaki..ada yang dibakar hingga
lutut..ada yang dibakar hingga pusat..ada yang dibakar hingga halqum..mengikut kadar dosa yang telah dilakukan..seksaan ini adalah mengikut amalan yang kita lakukan sewaktu hidup
di atas dunia dahulu..ketika itu malaikat berkata kepada neraka..jangan kamu bakar muka & hati mereka..kerana muka mereka ini
pernah sujud pada allah (solat) sewaktu hidup dulu..dan jangan bakar
hati mereka kerana ada iman dalam hati mereka..

ketahuilah..kepanasan api neraka adalah 70 kali
ganda panas dari api dunia..antara lain mereka yang akan dibakar
dalam neraka ialah..mereka yang tidak menutup aurat..mereka yang
tidak solat..Allahu rabbi..terlalu ramai manusia spesis ini..
nasihatilah mereka..tegurlah mereka..sesungguhnya seksa Allah amat pedih..

jadi..sebagai manusia yang kecil dan hina disisi Allah..janganlah kita melawan peraturan & amaran Allah..marilah kita ikut apa yang disuruh oleh Allah dan penghulu kita Nabi
Muhammad s.a.w..mudah2an kita tidak dibakar oleh neraka Allah di
akhirat nanti.insyaAllah..ingatlah pada kematian...

TIAP-TIAP HARI IBU

ingatkah engkau ketika ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu tidur nyenyak dengan selimut membalut tubuhmu??
ingatkah engkau ketika jari jemari ibu mengusap lembut kepalamu??..
dan ingatkah engkau ketika air mata menitis dari mata ibumu ketika ia melihatmu terbaring sakit?
...
sesekali jenguklah ibumu yang selalu menantikan kepulangan mu dirumah tempat kau dilahirkan..
kembalilah memohon maaf pada ibumu yang selalu rindu akan senyumanmu
jangan biarkan engkau kehilangan saat-saat yang akan kau rindukan di masa datang.ketika ibu telah tiada.......
tak ada lagi yang berdiri di depan pintu menyambut kita..
tak ada lagi senyuman indah..tiada bahagia..
yang ada hanya kamar kosong tiada penghuninya..
yang ada hanyalah baju yang digantung dalam almari kamarnya..
tak ada lagi dan tak akan ada lagi yang menitiskan air mata mendoakanmu setiap hembusan nafasnya.

kembalilah segera....peluklah ibu yang selalu menyayangimu..
ciumlah tangan ibu yang selalu merindukanmu dan berikanlah yang terbaik diakhir hayatnya..

kenanglah semua cinta dan kasih sayangnya..

6.25.2010

KENAPA AKU DIUJI ???

“Apakah manusia itu mengira bahawa mereka dibiarkan saja mengatakan; “Kami telah beriman,” sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya kami telah menguji org2 yg sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui org2 yg benar dan sesungguhnya Dia mengetahui org2 yg dusta.”
-Surah Al-Ankabut ayat 2-3
KENAPA AKU TAK DAPAT APA YG AKU IDAM-IDAMKAN?

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.”
-Surah Al-Baqarah ayat 216
KENAPA SUSAH SANGAT UJIAN INI?

“Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”
-Surah Al-Baqarah ayat 286
RASA FRUST? TENSION? LEMAH SEMANGAT?

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yg paling tinggi darjatnya, jika kamu orang-orang yg beriman.”
- Surah Al-Imran ayat 139

BAGAIMANA HARUS AKU MENGHADAPINYA?
“Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu (menghadapi segala kesukaran dalam mengerjakan perkara-perkara yang berkebajikan), dan kuatkanlah kesabaran kamu lebih daripada kesabaran musuh, di medan perjuangan), dan bersedialah (dengan kekuatan pertahanan di daerah- daerah sempadan) serta bertaqwalah kamu kepada Allah supaya, kamu berjaya (mencapai kemenangan).”
-Surah Al-Imran ayat 200

“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sembahyang; dan sesungguhnya sembahyang itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk”
-Surah Al-Baqarah ayat 45

APA YANG AKU DAPAT DARIPADA SEMUA INI?
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri, harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka… ..
-Surah At-Taubah ayat 111

KEPADA SIAPA AKU BERHARAP?

“Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain dariNya. Hanya kepadaNya aku bertawakkal.”
-Surah At-Taubah ayat 129

ARGHHH AKU TAHAN!!! AKU DAH BOSAN!!

“… .. dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir.”
-Surah Yusuf ayat 12

6.24.2010

KISAH MAHAR YANG PALING MULIA

Penyusun: Ummu Ishaq

Sejarah telah berbicara tentang berbagai kisah yang bisa kita jadikan pelajaran dalam menapaki kehidupan. Sejarah pun mencatat perjalanan hidup para wanita muslimah yang teguh dan setia di atas keislamannya. Mereka adalah wanita yang kisahnya terukir di hati orang-orang beriman yang keterikatan hati mereka kepada Islam lebih kuat daripada keterikatan hatinya terhadap kenikmatan dunia. Salah satu diantara mereka adalah Rumaisha’ Ummu Sulaim binti Malhan bin Khalid bin Zaid bin Haram bin Jundub bin Amir bin Ghanam bin Adi bin Najar Al-Anshariyah Al-Khazrajiyah. Beliau dikenal dengan nama Ummu Sulaim.

Siapakah Ummu Sulaim ?

Ummu Sulaim adalah ibunda Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, salah seorang sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang terkenal keilmuannya dalam masalah agama. Selain itu, Ummu Sulaim adalah salah seorang wanita muslimah yang dikabarkan masuk surga oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau termasuk golongan pertama yang masuk Islam dari kalangan Anshar yang telah teruji keimanannya dan konsistensinya di dalam Islam. Kemarahan suaminya yang masih kafir tidak menjadikannya gentar dalam mempertahankan aqidahnya. Keteguhannya di atas kebenaran menghasilkan kepergian suaminya dari sisinya. Namun, kesendiriannya mempertahankan keimanan bersama seorang putranya justru berbuah kesabaran sehingga keduanya menjadi bahan pembicaraan orang yang takjub dan bangga dengan ketabahannya.

Dan, apakah kalian tahu wahai saudariku???

Kesabaran dan ketabahan Ummu Sulaim telah menyemikan perasaan cinta di hati Abu Thalhah yang saat itu masih kafir. Abu Thalhah memberanikan diri untuk melamar beliau dengan tawaran mahar yang tinggi. Namun, Ummu Sulaim menyatakan ketidaktertarikannya terhadap gemerlapnya pesona dunia yang ditawarkan kehadapannya. Di dalam sebuah riwayat yang sanadnya shahih dan memiliki banyak jalan, terdapat pernyataan beliau bahwa ketika itu beliau berkata, “Demi Allah, orang seperti anda tidak layak untuk ditolak, hanya saja engkau adalah orang kafir, sedangkan aku adalah seorang muslimah sehingga tidak halal untuk menikah denganmu. Jika kamu mau masuk Islam maka itulah mahar bagiku dan aku tidak meminta selain dari itu.” (HR. An-Nasa’i VI/114, Al Ishabah VIII/243 dan Al-Hilyah II/59 dan 60). Akhirnya menikahlah Ummu Sulaim dengan Abu Thalhah dengan mahar yang teramat mulia, yaitu Islam.

Kisah ini menjadi pelajaran bahwa mahar sebagai pemberian yang diberikan kepada istri berupa harta atau selainnya dengan sebab pernikahan tidak selalu identik dengan uang, emas, atau segala sesuatu yang bersifat keduniaan. Namun, mahar bisa berupa apapun yang bernilai dan diridhai istri selama bukan perkara yang dibenci oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sesuatu yang perlu kalian tahu wahai saudariku, berdasarkan hadits dari Anas yang diriwayatkan oleh Tsabit bahwa Rasulullah shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda, “Aku belum pernah mendengar seorang wanita pun yang lebih mulia maharnya dari Ummu Sulaim karena maharnya adalah Islam.” (Sunan Nasa’i VI/114).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga melarang kita untuk bermahal-mahal dalam mahar, diantaranya dalam sabda beliau adalah: “Di antara kebaikan wanita ialah memudahkan maharnya dan memudahkan rahimnya.” (HR. Ahmad) dan “Pernikahan yang paling besar keberkahannya ialah yang paling mudah maharnya.” (HR. Abu Dawud)

Demikianlah saudariku muslimah…
Semoga kisah ini menjadi sesuatu yang berarti dalam kehidupan kita dan menjadi jalan untuk meluruskan pandangan kita yang mungkin keliru dalam memaknai mahar. Selain itu, semoga kisah ini menjadi salah satu motivator kita untuk lebih konsisten dengan keislaman kita. Wallahu Waliyyuttaufiq.

Maraji:

1. Panduan Lengkap Nikah dari “A” sampai “Z” (Abu Hafsh Usamah bin Kamal bin ‘Abdir Razzaq),
2. Wanita-wanita Teladan Di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (Mahmud Mahdi Al Istanbuli dan Musthafa Abu An Nashr Asy Syalabi)

6.23.2010

CIRI-CIRI WANITA SOLEHAH

1. Mencintai Allah dan Rasul

Melebihi cinta dan ketaatan kepada orang lain.Sabda Rasulullah s.a.w : “Tiga perkara sesiapa yang memilikinya akan mendapat kemanisan iman: menjadikan Allah dan Rasulnya lebih di cintai daripada kedua-duanya…” Riwayat al-Bukhari dan Muslim.

Mencintai Allah dan Rasul dengan mentaati segala suruhan dan larangan syarak.

Sabda Rasulullah s.a.w melalui hadis qudsi: “hamba-ku yang mendekatkan diri kepada-ku dengan melakukan amalan fardu lebih aku cintai. Sentiasalah hamba-ku berterusan menghampiriku dengan melakukan amalan sunat sehingga aku mengasihinya. Apabila aku mengasihinya, jadilah aku pendengarnya yang dia mendengar dengannya, penglihatan yang dia melihat dengannya, tangan yang dia memukul dengannya dan kaki yang dia berjalan dengannya, kalau dia meminta kepadaku, pasti aku akan memberinya dan kalau dia memohon perlindunganku, pasti aku akan melindunginya” Riwayat al-Bukhari.

Termasuk mencintai Rasulullah mengikut dan mencintai baginda dalam setiap perkara Firman Allah s.w.t :”Katakanlah (wahai Muhammad): jika benar kalian mencintai Allah, maka ikutlah aku,nescaya Allah akan mengasihi kalian, Dan (ingatlah), Allah maha pengampun; lagi maha mengasihani”:- surah Ali Imran:31

2. Mentaati Ibu Bapa

Sentiasa mentaati ibu bapa dalam perkara makruf menasihati ke arah kebaikan. Jangan menderhaka kepada keduanya.

Firman Allah s.w.t “Dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapa”- surah al-Israk:23
Sebelum bersuami ketaatan kepada ibu bapa adalah yang lebih utama selepas Allah dan Rasul.

3. Mentaati Suami Dalam Perkara Makruf

Setelah berkahwin ketaatan kepada ibu bapa berpindah kepada suami. Mentaati dalam perkara yang baik dan harus. Apabila suami menyuruh kepada maksiat tiada lagi ketaatan.

Sabda Rasulullah s.a.w: “Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam perkara maksiat kepada Allah”.-

Rasululllah bersabda, “Jika diizinkan seorang manusia sujud kepada manusia,tentu aku akan suruh wanita-wanita sujud kepada suaminya”.-Riwayat al-Tirmizi hasan sahih.

Rumahtangga bahagia sebenarnya terletak pada isteri yang solehah. Ia taat kepada perintah Allah dan Rasul serta setia kepada suami yang soleh.

“Wanita yang solehah ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri (tidak berlaku curang serta memelihara rahsia dan harta suaminya ) di belakang suaminya, oleh kerana Allah telah memelihara mereka…” (Surah An-Nisa’:34)

4. Menguruskan rumahtangga

Seorang isteri Muslimah disuruh oleh Allah agar sentiasa berada dirumah dan tidak boleh pergi kemana-mana sesuka hati tanpa izin suami. Duduk dirumah bukan bererti hanya berdiam diri sahja tetapi mengerjakan tugas sebagai isteri.

Hikmah daripada perintah Allah tersebut iaitu, supaya para isteri dapat menjaga dan mendidik anak secara lebih sempurna ketika suami mencari rezeki. Masa lapang ia perlu di isi dengan menambah pengetahuan tentang ugama sebagai bekalan untuk menghadapi ujian hidup pada masa hadapan dan membimbing keluarga ke arah kebaikan.

Sabda Rasulullah s.a.w “Menuntut ilmu wajib ke atas setiap muslim”. Riwayat Ibn Majah Sahih oleh al-Albani dalam Sunan Ibn Majah.

Bijaksana menguruskan hal rumahtangga mendahulukan amalan yang wajib daripada yang sunat. Amalan sunat dan tanggungjawap kepada suami dan keluarga perlu didahulukan kewajipan sebagai isteri daripada amalan sunat yang lain.Sabda Rasulullah s.a.w: “Tidak halalbagi wanita berpuasa sedangkan suaminya ada di sisi tanpa keizinannya”.- Fath al-Bari, Kitab al-Nikah.

5. Berhias untuk suami

Menghias diri merupakan kegemaran wanita. Namun kadangkala wanita yang tidak faham akan kewajipannya,ia berhias diri ketika akan keluar rumah. Tetapi ketika di rumah ia dalam keadaan tidak bersih. Padahal di dalam Islam menganjurkan supaya isteri berhias hanya untuk suami.

Sebuah riwayat menceritakan : “Rasulullah s.a.w ditanya tentang sebaik-baik wanita. Baginda menjawab:Yang menyukakan kamu apabila memandangnya. Apabila disuruh, dia patuh, menjaga rahsiamu dengan baik dan menjaga harta kamu”.- Riwayat Ahmad dan selainnya dihasankan oleh al-Albani.

Tujuan isteri berhias ketika di rumah ialah supaya suami terhibur. Jika suami pulang dari tempat kerja dalam keadaan letih dengan melihat isteri dalam keadaan berseri-seri serta pakaian yang bersih, maka ia menjadi penawar kepada suami. Sehingga keletihan dalam mencari rezeki tadi menjadi hilang, dan bertambahlah kasih sayangnya terhadap isteri.

Sabda Rasulullah SAW: “Dari Jabir ra. Ia berkata: Kami pernah pergi bersama-sama Rasulullah di dalam satu peperangan. Ketika kami sampai ke Madinah, kami ingin masuk ke rumah masing-masing. Maka Rasulullah SAW pun bersabda: Bersabarlah, iaitu masuklah pada waktu malam iaitu selepas Isyak, supaya isteri dapat bersikat rambutnya yang kusut dan supaya ia dapat berhias kerana telah lama telah ditinggalkan suaminya.” (HR:Muttafaqun Alaihi)

Berhias bukan sahaja bagi menyambut kepulangan suami dari tempat kerja tetapi juga ketika suami ada di rumah. Wanita Islam hanya boleh berhias untuk dirinya sendiri dan untuk suaminya. Berhias mestilah dilakukan secara besederhana , kerana tujuan berhias agar ia kelihatan bersih dan senang dilihat oleh suami.

6. Berpakaian menurut ajaran Islam

Isteri yang menutup auratnya merupakan isteri yang solehah, Allah SWT berfirman, ertinya: “Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah sebagai perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian daripada tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (Surah Al-A’raar:26)

Wanita solehah perlu memastikan dirinya bersih , kemas dan cantik di rumah bersama suaminya. Apabila melangkah keluar rumah pakaian yang dipilih sentiasa memenuhi syarat syarak menutup aurat dengan sempurna. Dilarang memakai pakaian yang menampakkan susuk tubuh aurat wanita adalah seluruh tubuh kecuali muka dan kedua-dua tangan hingga ke pergelangan.

7. Menjaga batas pergaulan

Allah memerintahkan para wanita agar menundukkan pandangan ketika berhadapan dengan lelaki ajnabi. Jika terdapat sebarang urusan, dia menjaga batasan yang sepatutnya. Ia perlu bagi mengelakan fitnah.

8. Bersahabat dengan wanita solehah

Seseorang itu dinilai mengikut kawan-kawan yang rapat dengannya. Jika kawan-kawanya solehah, maka dia juga memiliki sifat yang sama.

Sabda Rasulullah s.a.w : “seseorang itu berada di atas agama kawannya. Oleh itu, perhatikanlah salah seorang kamu siapa kawannya”.-Riwayat Abu Daud dan al-Tirmizi dengan sanad yang Sahih.

sumber :http://abunaiem.wordpress.com/2007/03/08/ciri-ciri-wanita-solehah/

6.17.2010

IKLAN TERKINI TIKET KAPAL TERBANG CAIRO – KL




KAPAL TERBANG  EGYPT AIR  :  40 KG
CHECK IN : 10.00 MLM
BERLEPAS : 12.25 PAGI
TIBA : 4.15 PETANG ( WAKTU MALAYSIA )
HARGA BULAN JULAI & AWAL OGOS : ONE WAY ( LE 2500 ) RETURN ( LE 4000 )
HARGA PERTENGAHAN OGOS KE ATAS BERGANTUNG PADA TARIKH

KAPAL TERBANG SINGAPORE AIRLINES : 40 KG
CAIRO – DUBAI – SIA – KLIA – PENANG
CHECK IN : 10.00 PAGI
BERLEPAS : 12.25 TGHRI
TIBA : 8.00 PAGI ( KLIA ) 9.30 PAGI ( PENANG ) *BERGANTUNG KEADAAN SEMASA
HARGA BERGANTUNG PADA TARIKH : SEKITAR LE 4100 SEHINGGA LE5900 BAGI KLIA DAN PENANG
UNTUK SINGAPORE : LE 4700 SEHINGGA LE6900

KAPAL TERBANG QATAR AIRLINES
CAIRO – DOHA – KLIA
CAIRO – DOHA – SINGAPORE
CHECK IN :  AKAN DIMAKLUMKAN
BERLEPAS : AKAN DIMAKLUMKAN
TIBA : AKAN DIMAKLUMKAN
HARGA : LE 3700  SEHINGGA LE 4000 BERGANTUNG PADA TARIKH

“ MENJANA EKONOMI ISLAM “
UNTUK TEMPAHAN DAN MAKLUMAT SILA HUBUNGI
USTAZ HAFIZZUL AZRI : +20119076484
USTAZ AMMAR FARHAN : + 20117697008
USTAZ RASYID : + 20146591357



                                                               

6.13.2010

Abah ! Saya Nak Kawin

Entri ini bukanlah luahan hati tetapi hanya sekadar menyatakan suatu pandangan, mungkin akan membuka minda dan mungkin juga akan ada yang membangkang. Terpulang.

Gejala sosial yang melanda negara kita berada pada tahap kritikal dan membimbangkan terutamanya yang melibatkan golongan muda remaja. Baru-baru ini dikejutkan dengan berita 16 pelajar di Terengganu 'berjaya' melahirkan anak hasil hubungan dengan teman lelaki mereka. Kes buang bayi, zina, bersekedudukan mahram,  seolah telah menjadi berita panas sebagai pelaris akhbar setiap hari.

Abah ! Saya Mahu Kahwin

Luahan si anak yang menyatakan hasrat untuk berkahwin kepada ibubapanya namun disusuli dengan sanggahan yang berbunyi "Jangan nak menggatal, muda-muda lagi dah fikir nak kahwin. Belajar pun tak habis-habis lagi, sudah nak fikir pasal nak kahwin". Biasa dengar kan? Angguk sajalah.

Hasrat si anak yang mahu berkahwin pada usia yang muda adalah merupakan satu niat dan hasrat yang baik serta positif tetapi kebanyakan (bukan semua) ibubapa sekarang memandang perkara tersebut sebagai sesuatu yang negatif malah hasrat anak-anak yang mahu mendirikan rumahtangga pada usia muda cuba disekat dan dihalang. Berdasarkan situasi dan kondisi semasa, kahwin muda sepatutnya digalakkan malah ibubapa sepatutnya yang bertanya kepada anak-anak bila mahu mendirikan rumahtangga, bukannya menghalang anak yang mahu berkahwin.

Situasi kini yang boleh dilihat, ramai mana remaja lelaki yang membawa perempuan ke hulu ke hilir tanpa ada talian perhubungan yang sah. Sungguh pelik dan hairan melihat ibubapa yang hanya membiarkan anak gadis mereka diusung ke sana ke mari oleh lelaki. Kebejatan akhlak yang kian meruncing cukup dengan melihat pendedahan aurat berlaku di mana-mana. Remaja perempuan tanpa segan silu menayangkan 'pusat-pusat' mereka di pusat membeli belah, aksi peluk cium di sana sini, tidak kurang juga yang berpakaian mengalahkan artis-artis barat sehingga menampakkan bahagian sulit. Ini realiti. Lelaki mana yang sanggup melihat sahaja dengan membeliakkan biji mata masing-masing. Mengikut satu kajian, 70 peratus ransangan lelaki adalah melalui pandangan. Itu belum lagi sebut tentang aksi-aksi pelakon di kaca TV dan aktiviti men'download' bahan-bahan lucah daripada internet dengan hanya sekali 'klik'. Kita semua sudah maklum. Bagi membendung nafsu muda yang menggila dan menjaga kawalan pandangan mata, amat wajar sekali jika anak-anak yang punya kesedaran mahu memilih jalan yang dihalalkan oleh Islam dengan menyatakan hasrat "Abah! Saya mahu berkahwin".

Ibubapa Menanggung Saham Dosa

Kes zina yang berleluasa dan kes buang bayi cukup mengajar umat kini bahawa Islam telah mengatur jalan terbaik bagi membendung masalah ini iaitu melalui perkahwinan. Terlalu kejam jika ibubapa membiarkan anak-anak 'terseksa fizikal dan mental' akibat dihalang untuk berkahwin malah ada ibubapa yang seratus peratus menyalah anak-anak jika mereka terlibat dengan kes zina dan buang bayi. Ibubapa turut menanggung saham dosa jika anak-anak mereka terjebak dalam kes zina jika hasrat mereka yang sebelum ini mahu berkahwin dihalang. Setelah terlanjur sebelum kahwin, perut si gadis membunting manakala si lelaki yang mungkin keturunan spesis tupai (selepas tebuk lari) ketakutan dan melarikan diri kerana tidak mahu bertanggungjawab. Jika si anak berhasrat memilih jalan halal melalui perkahwinan dihalang, mengapa si anak sahaja yang disalahkan akibat memilih jalan haram melampiaskan nafsu mereka? Pasti ada yang bertanya, bila sudah kahwin nanti nak makan apa? Nak bagi makan apa kat anak orang? Ini adalah soalan -soalan biasa dan bukan topik perbincangan utama. Yang utama adalah mahu si anak memilih jalan halal atau mahu si anak tersalah pilih jalan haram dan berdosa.

Memilih Jalan Halal

Ibubapa sewajarnya menyokong hasrat si anak yang memilih jalan halal iaitu perkahwinan, bukannya menyekat dan menghalang. Bukankah Islam menyuruh kita supaya bersegera untuk melakukan kebaikan (fastabiqul khairat). Situasi sekarang bukan seperti 30 tahun lalu. Keadaan kini memerlukan jiwa yang benar-benar kuat bagi mengharungi liku-liku hidup yang penuh ranjau berduri, penuh dugaan dan cabaran. Jika dahulu aktiviti mengendap anak-anak dara mandi menjadi kegilaan pemuda, kini tidak perlu susah-susah mengendap, hanya menggunakan hujung jari sahaja dengan meng'klik' bagi mereka yang memiliki capaian internet. Siapa yang terpalit malu jika si anak ditangkap basah? Siapa yang susah jika perut anak gadis mengandungkan anak hasil daripada zina? Siapa yang dikata tidak tahu mendidik anak jika si anak terlibat dalam kes buang bayi? Pastinya ibupada. Sudah pasti tidak ada ibubapa yang mahu anak-anak mereka terjebak dalam kancah perbuatan keji dan haram.

Wahai ibubapa dan penjaga, mengapa menghalang si anak yang mahu berkahwin? Bukankah perkahwinan adalah halal malah amat digalakkan oleh Islam? Cuba pilih satu antara dua, mahukan si anak terjebak dengan kancah maksiat atau membantu si anak mengharungi liku hidup setelah berkahwin?

Jika si anak berkata : "Abah! Saya mahu kahwin"
Jawab ibubapa : "Beritahu mak siapa calonnya, biar abah yang uruskan semuanya.
Pasti si anak tersenyum lebar hingga ke telinga.

Rasulullah SAW bersabda, bermaksud: "Wahai para pemuda! Sesiapa yang berkemampuan maka hendaklah dia berkahwin kerana sesungguhnya perkahwinan itu lebih menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Sesiapa yang tidak berkemampuan maka hendaklah dia berpuasa kerana puasa itu pendindingnya".
 
 
 
** Semoga cita-cita ku tercapai ....hehehe** Boleh ye abah  ...

6.10.2010

13 wasiat Rasulullah kepada Ali

RASULULLAH SAW ada menyampaikan pesanan dan wasiat kepada isteri, anak,   kaum kerabat danumat Islam seluruhnya. Namun antara wasiat yang  menarik dan boleh  dijadikan  bahan  renungan bersama ialah wasiatnya kepada menantu baginda, Saidina Ali Abu Talib.

                Sungguhpun  wasiat  itu  khusus  kepada  Ali,  namun  kita  sebagai  Muslim  dan   muslimah, perlu menjadikannya sebagai iktibar lalu menjadikannya amalan.

                Larangan  dan  suruhan  Rasulullah  saw  melalui  wasiat  itu,  adalah  juga  untuk  kaum  Muslimin dan muslimat. Malah, boleh dikatakan semua perkara dalam wasiat itu adalah ciri-ciri utama  orang beriman.

Berikut adalah antara wasiat Nabi kepada Ali seperti yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas:

                Ibnu Abbas meriwayatkan, bahawa Ali Abu Talib berkata:  "Pada hari perkahwinan dengan Fatimah, Rasulullah saw bersabda kepadaku, mengutarakan tiga belas wasiat khusus untukku:"

                1. Wahai Ali, takutilah  engkau   daripada   memasuki   tempat  mandi  (hammam)  tanpa  memakai  kain  separas  pinggang.    Bahawasanya   barang   siapa   memasuki   tempat   mandi  tanpa  kain separas  pinggang,  maka dia mendapat laknat (mal'un).

                2. Wahai Ali, janganlah engkau ‘memakai cincin di jari  telunjuk  dan  di jari tengah'.  Sesungguhnya itu adalah apa yang dilakukan oleh kaum Lut.

                3. Wahai Ali, sesungguhnya  Allah mengagumi  hamba-Nya  yang  melafazkan istighfar:  "Rabighfirli fainnahu  la  yaghfirul-zunuba  illa  Anta"   ( Tuhanku,  ampunilah  aku.    Sesungguhnya  tiada   yang    mengampunkan   dosa  melainkan  Engkau).   Allah lalu berfirman:  "Hai malaikat-Ku, sesungguhnya hamba-Ku ini mengetahui bahawasanya tiada  yang mengampunkan  dosa melainkan Aku. Hai malaikat-Ku: Jadilah saksi, bahawasanya aku telah mengampuni dia".

                4. Wahai Ali, takutilah engkau daripada berdusta. Bahawasanya  berdusta  itu  menghitamkan muka dan disuratkan oleh Allah sebagai  kazzab (pendusta).  Dan,  bahawasanya  benar  itu  memutihkan muka dan disuratkan oleh Allah sebagai sadiq.   Ketahuilah engkau,  bahawasanya  sidq (benar)  itu berkat dan kizb (dusta) itu celaka.

                5. Wahai Ali, peliharalah diri engkau daripada mengumpat dan mengadu-dumba. Bahawasanya orang berbuat demikian itu diwajibkan ke atasnya seksaan kubur  dan  menjadi  penghalang  kepadanya di pintu syurga.

                6. Wahai Ali, janganlah engkau bersumpah dengan nama Allah, sama ada dusta atau benar,  kecuali dalam keadaan darurat, dan janganlah jadikan Allah permainan sumpah engkau. Sesungguhnya Allah tidak menyucikan dan tidak mengasihani orang yang bersumpah dusta dengan nama-Nya.

                7. Wahai  Ali,  janganlah  engkau   mencita-citakan  rezeki  untuk  hari  esok.  Bahawasanya   Allah mendatangkan rezeki engkau setiap hari.

                8. Wahai Ali, takutilah engkau daripada berbantah-bantah dan  berkelahi  dengan  maki-hamun  dan sumpah-seranah. Bahawasanya perbuatan itu pada awalnya jahil dan pada akhirnya penyesalan.

                9. Wahai Ali, sentiasalah engkau bersugi dan mencolek (mencungkil) gigi.   Bahawasanya bersugi itu menyucikan mulut, mencerahkan mata dan diredai Allah, manakala mencolek gigi itu dikasihi malaikat  kerana malaikat amat tidak senang dengan bau mulut kerana sisa-sisa  makanan di celah  gigi  tidakdicolek selepas makan.

                10. Wahai Ali, janganlah engkau melayani rasa marah.Apabila timbul  rasa marah,  duduklah  engkau dan fikirkanlah mengenai kekuasaan dan  kesabaran  Allah Taala ke atas hamba-Nya.   Pertahankah diri engkau daripada dikuasai kemarahan dan kembalilah engkau kepada kesabaran.

                11. Wahai Ali, perhitungkanlah (tahassub) kurniaan Allah yang  telah  engkau  nafkahkan  untuk diri engkau dan keluarga engkau, nescaya engkau peroleh peruntukan daripada Allah.

                12. Wahai Ali, apa yang engkau  benci pada  diri  engkau,  maka  engkau  bencikan  juga  pada  diri saudara engkau dan apa yang engkau kasih pada diri engkau maka  engkau  kasihkan juga  pada diri saudara engkau, yakni engkau hendaklah berlaku adil dalam memberi hukuman.   Dengan itu, engkau dikasihi seluruh isi langit dan bumi.

                13. Wahai Ali, perbaikkanlah  perhubungan  di antara  penduduk (jiran) sekampung  dan  antara  ahli rumah engkau. Hiduplah dengan mereka  sekaliannya  dengan rasa  persahabatan dan kekeluargaan,nescaya disuratkan darjat yang tinggi bagi engkau.

                Wahai Ali, peliharakanlah pesananku (wasiatku). Engkau akan peroleh kemenangan dan kelepasan. InsyaAllah


                Islam pada awalnya asing dan akan kembali terasing, maka berbahagialah kiranya bagi yang terasing.

6.06.2010

ORANG MUKMIN DAN SIKAPNYA

1.Sikap orang mukmin dengan Allah, Tuhannya
Tuhan sangat dibesarkannya, melalui ibadah sembahyang,
zikir, membaca Al Quran, tasbih dan tahmid. Rasa bertuhan sangat mendalam hingga terserlah pada mukanya dan sikap
hidupnya. Misalnya merendah diri, pemalu, sabar, redha, tenang,
pemurah, tawakal, pemaaf, bertolak ansur dan berdisiplin,
sehingga melihat mukanya mengingatkan kita kepada Allah dan
hari Akhirat. Melihat mukanya kita rasa senang dan tenang.

2. Sikap orang mukmin dengan syariat
Syariat sangat dijaga. Pakaiannya menutup aurat, bersih dan
kemas. Makan minumnya sangat dijaga yang haram dan
syubhatnya. Pergaulan dijaga daripada bergaul bebas lelaki dan
perempuan yang bukan muhram. Matanya selalu ditundukkan.
Percakapannya disukat dan dikawal daripada tersalah dan tersilap.
Pendengarannya juga begitu, sangat dijaga daripada mendengar
perkara-perkara yang haram. Masanya tidak dibiarkan
terbuang dengan sia-sia. Setiap peralihan waktu dia pandai
menggunakannya untuk diisi dengan perkara-perkara yang
berfaedah atau kerja-kerja yang sesuai dengan waktu itu.

3. Dengan gurunya
Dia sangat menghormati gurunya. Malu ketika di hadapannya,merendah diri dengannya. Sekalipun guru yang mengajarnya
tentang ilmu dunia. Jasa gurunya selalu dikenang seperti menyebut-
nyebut nama dan jasa. Bila ada masa selalu menziarahinya,
memberi bantuan dan hadiah. Bukan sahaja gurunya dihormati,
bahkan isteri-isteri gurunya dan anak-anak gurunya dihormati.
Kesalahan gurunya dilupakan, apatah pula dihina dan diberi
malu serta diumpat, pasti tidak akan dilakukannya, sebaliknya
selalu mendoakan gurunya pula.

4. Dengan ibu bapa

Ibu bapa sangat dihormati, sangat merendah diri di hadapannya,
jasa mereka selalu dikenang, bahkan dibalas selalu. Kesusahannya
dibantu. Kalau senang diberi hadiah selalu. Selalu menziarahinya,
sering mendoakannya, aibnya ditutup, bercakap
dengan ibu bapa tutur bahasa sangat dijaga. Kalau ibu bapanya
memarahinya, dia tidak akan melawan. Kalaupun perlu bercakap
sekadar menjelaskan.

5. Dengan kawan
Pandai bergaul dengan kawan, setia dengan kawan. Kesusahan
kawan ditolong dan dibantu apatah lagi kalau diminta. Suka
menziarahi kawan kalau ada masa. Janjinya ditepati, aibnya
ditutupkan, anak dan isterinya dimuliakan. Kesalahannya
dimaafkan walaupun tanpa diminta. Kalau dia yang membuat
salah cepat-cepat meminta maaf. Menziarahi kawan memilih
waktu, waktu ziarah tidak meliarkan mata, kehormatan keluarga
kawan dijaga.

6. Dengan manusia umumnya
Dalam pergaulan dengan manusia umumnya, pandai pula
menyesuaikan diri. Dalam pergaulan dia sedar diri hingga pandai
meletakkan diri pada tempatnya sesuai dengan kedudukannya.
Pandai melayan orang sesuai dengan kedudukannya
dan mengikut tarafnya. Kalau dia seorang yang pandai, atau
kaya, atau berpangkat, dia tidak akan sombong atau menunjuk
nunjuk diri di depan orang ramai. Dia tetap tawadhuk dan
merendah diri. Dan kalau dia orang yang serba kurang tidak
pula rasa rendah diri atau hina diri lebih-lebih lagi tidak mudah
dihambakan orang. Kalau dia susah, tidak akan meminta-minta
apalagi menipu. Dia tetap menjaga maruah dirinya. Mudah
memberi salam dan mudah pula menjawab salam orang.

7. Dengan tetamu

Dia sangat menghormati tetamu, mengutamakan keperluan
tetamunya, sangat dijaga seperti makan minum dan tempat
tinggalnya. Datangnya disambut, kepulangannya dihantar
hingga di hadapan pintu atau di hadapan rumahnya hingga
hilang dari pandangannya. Memberi hadiah kepada tetamu atau
memberi buah tangan kalau ada di waktu mampu.

8. Dengan anak isteri
Dia mengelokkan pergaulan dengan mereka. Memberi nasihat
dan memimpin mereka selalu. Kesilapan mereka dibetulkan
dengan bijaksana. Sabar dengan kerenah mereka. Beribadah
fardhu bersama, makan bersama. Kewajipan terhadap anak isteri
ditunaikan. Mendidik dan mendisiplinkan mereka di dalam sebarang
perkara. Anak-anak yang kecil ditunjukkan kasih sayang.
Anak yang masih belajar didisiplinkan mereka. Jangan sangat
tunjukkan kasih sayang dan jangan tunjukkan benci. Anak yang
sudah dewasa atau sudah berkeluarga, dilayan macam kawan,
ajak mereka berbincang. Berbual-bual dengan mereka. Dengan
isteri perlu ada gurau senda yang tidak berlebih-lebihan, berbual-
bual dengannya sesuai dengan kedudukan isteri untuk
mengambil dan menjinakkan hati isteri itu bagi yang ramai isteri.
Bagi orang yang berpoligami, bertolak ansur dalam hal-hal yang
dibolehkan. Boleh juga tidak bertolak ansur dalam hal-hal yang
dibolehkan, di masa-masa tertentu untuk didikan mereka.

9. Dengan situasi
Orang mukmin sentiasa menjaga maruah diri. Kalau dia lalu di
tempat-tempat yang penuh dengan keadaan-keadaan yang boleh
melalaikan dan boleh jatuh kepada haram, atau yang boleh
menggugat iman, dia tidak akan terpengaruh. Dia tetap terhormat
dengan tidak meliarkan pandangan, tidak membuka
telinga untuk laluan perkara-perkara yang melalaikan itu. Seolah-
olah dia tidak melihat apa-apa di sekelilingnya, seolah-olah
tidak ada apa-apa terjadi. Hatinya tidak rosak oleh suasana sekelilingnya.
Keadaannya macamlah ikan di laut, dia tidak masin
oleh masinnya air laut.

10. Dengan ilmu
Orang mukmin sentiasa menambah ilmu dan pengalaman.
Makin berumur semakin banyak ilmu. Semakin tua, ilmunya
juga ikut tua dan matang, semakin luas pengalaman. Ia sangat
peka dengan ilmu. Setiap kejadian diambil iktibar dan pengajaran.
Setiap isu semasa, pandai pula dia mengambil hikmahnya
serta pandai menilai buruk baiknya hingga mendapat ilmu
pengajaran darinya serta dia boleh menetapkan pendirian dan
sikapnya terhadap isu tersebut. Tambahan pula orang mukmin
itu sepatutnya mengambil tahu setiap kejadian di dunia ini.
Sebab itu orang mukmin tidak mudah tertipu dan ditipu, tidak
mudah terpengaruh dengan yang negatif tapi mudah terpengaruh
dengan yang positif. Orang mukmin tidak mudah dicorak
tapi mudah mencorak.

11. Dengan masa
Orang mukmin sangat menjaga masa. Masa tidak dibuang dan
disia-siakan begitu saja. Setiap masa diisi dengan sesuatu yang
berfaedah. Bahkan pandai membahagi-bahagikan masa diisi
dengan jadual hidupnya. Ada masa untuk beribadah, ada masa
untuk membaca, ada masa untuk berjuang, masa untuk menziarah,
masa dengan anak dan isteri-isteri, masa untuk tidur
baring dan rehatnya. Kalau dia orang penting, ada masa untuk
tetamu dan orang-orang yang hendak berjumpa dengannya.
Begitulah seterusnya masa itu sangat berharga. Masa adalah
umurnya. Mensia-siakan masa ertinya mensia-siakan umurnya,
dia sudah tentu tidak akan mensia-siakan umurnya.

12. Dengan harta dan mata benda
Orang mukmin bila berhadapan dengan harta dan mata benda
kekayaan, sangat cemas dan bimbang, takut disalahgunakan,
kerana itu dia bersyukur dengan Tuhan. Menggunakan harta
benda kekayaan itu untuk Allah dan untuk khidmat kepada
manusia lebih-lebih lagi dia sangat cemas kalau-kalau dia membuat
kerja-kerja yang boleh membazirkan harta benda dan membuangnya
kepada yang haram dan sia-sia. Orang mukmin merasa
harta benda dan kekayaan adalah amanah Tuhan yang perlu
dipertanggungjawabkan sebaik-baiknya. Untuk diagih-agihkan
kepada yang sebenarnya dan yang empunyanya. Terutamanya
digunakan kepada fakir miskin dan kepada jihad fisabilillah.