3.28.2010

BINGKISAN UNTUK WANITA

ADA 30 larangan ke atas kaum wanita yang perlu dipatuhi. Pun begitu, pada hari ini ia seolah-olah sudah menjadi "trend" yang mesti diikuti oleh golongan wanita. Larangan - larangan tersebut itu adalah :

1    Menyambung rambut palsu
2    Bertatu,mencukur kening, mencabut bulu pada wajah dang mengikir gigi.
3    Keluar rumah dengan memakai minyak wangi
4    Memperlihatkan perhiasan ataupun bersolek di depan lelaki lain.
5    Menolak panggilan suami untuk tidur bersama
6    Membuka rahsia hubungan suami isteri
7    Berpuasa sunat tanpa izin suami
8    Membelanjakan harta suami, tanpa izin suami
9    Derhaka kepada suami
10    Meminta cerai tanpa sebab yang jelas
11    Mengingkari kebaikan suami
12    Bersama lelaki lain yang bukan mahram
13    Memandang lelaki yang bukan mahramnya dengan pandangan syahwat
14    Bersalaman dengan lelaki bukan mahram
15    Menyerupai lelaki
16    Membuka rahsia wanita lain kepada suami
17    Memandang aurat wanita lain
18    Keluar rumah tanpa keperluan
19    Masuk tempat mandi awam
20    Mencakar-cakar tubuh ketika dapat musibah
21    Meratapi kematian
22    Berhias kerana kematian seseorang
23    Menghantar jenazah ke kubur
24    Mempercayai dukun dan peramal nasib
25    Menyumpah anak-anak sendiri
26    Tidak bertegur sapa dengan sesama muslim
27    Menganiaya pembantu
28    Mengganggu jiran tetangga
29    Meminta cerai kerana suami sakit
30     Meminta cerai kerana suami berpoligami

3.26.2010

Epilog Seorang Hamba

Bila mentari
bersinar terang
Terpancar cahaya suria
Memuji keagungan
Tuhan pencipta
Menginsafi kedhoifan

Bila mentari
menghilang diri
Terbit pula kenangan lalu
Tertunduk ku pasrah
Sedih ku menyepi
Hanyut dalam arus berliku

Oh Tuhanku yang Esa
Ampunilah hamba-Mu
Berikanlah ku kekuatan
Mengharungi mehnahmu-Mu
Kupohon restu hidayah dari-Mu
rahmatilah hidupku
Terimalah oh taubatku
Penghapus segala dosaku

Ya Karim, Ya Allah
Ya Rahman
Ya Rahim

Deruan ombak menghempas pantai
Bergelora dipukul badai
Himpunan buih di tepian
Ia tidak berkekalan
Begitulah hidup manusia

3.18.2010

AL-QURAN SEBAGAI PEMBELA DI HARI AKHIRAT

Abu Umamah r.a. berkata : "Rasulullah S.A.W telah menganjurkan supaya kami semua mempelajari Al-Quran, setelah itu Rasulullah S.A.W memberitahu tentang kelebihan Al- Quran."

Telah bersabda Rasulullah S.A.W : Belajarlah kamu akan Al-Quran, di akhirat nanti dia akan datang kepada ahli-ahlinya, yang mana di kala itu orang sangat memerlukannya."

Ia akan datang dalam bentuk seindah-indahnya dan ia bertanya, "Kenalkah kamu kepadaku?" Maka orang yang pernah membaca akan menjawab : "Siapakah kamu?"

Maka berkata Al-Quran : "Akulah yang kamu cintai dan kamu sanjung, dan juga telah bangun malam untukku dan kamu juga pernah membacaku di waktu siang hari."

Kemudian berkata orang yang pernah membaca Al-Quran itu : "Adakah kamu Al- Quran?" Lalu Al-Quran mengakui dan menuntun orang yang pernah membaca mengadap Allah S.W.T. Lalu orang itu diberi kerajaan di tangan kanan dan kekal di tangan kirinya, kemudian dia meletakkan mahkota di atas kepalanya.

Pada kedua ayah dan ibunya pula yang muslim diberi perhiasan yang tidak dapat ditukar dengan dunia walau berlipat ganda, sehingga keduanya bertanya : "Dari manakah kami memperolehi ini semua, pada hal amal kami tidak sampai ini?"

Lalu dijawab : "Kamu diberi ini semua kerana anak kamu telah mempelajari Al- Quran."


Pesanan :  Sama-sama kita mempelajari AL-Quran dan mengamalkan segala isi kandungannya sebagai cara hidup kita sebagai seorang muslim .

3.14.2010

Kita, Hawa Nafsu, dan Istiqomah

Serangan hawa nafsu terkadang terasa begitu kuat, berusaha mencerabut dan membetot kita, mengambil alih kendali diri, dan selanjutnya menyimpangkan kita dari jalan ketaatan. Jika sudah begitu kuat, panji-panji istiqomah yang kita pegang pun runtuh... menyisakan penyesalan dan kesesakan dada. Duhai, begitu kuat serbuannya.

Begitulah ketika hawa nafsu muncul, akan meluluh lantakkan kesehatan jiwa. Karena demikianlah hawa nafsu, selalu mengajak kita pada jalan-jalan kejelekan, dan menjauhkan kita dari jalan-jalan yang mengantarkan kita ke negeri kesejahteraan yang abadi, jannah-Nya, yang dijanjikan untuk orang-orang yang beriman dan beramal shalih.

Padahal, memegang panji-panji istiqomah adalah sebuah keniscayaan. Dalam shahih Muslim, Abu Amr Sufyan bin Abdullah bercerita bahwa dia berkata kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah, katakanlah kepadaku tentang Islam, suatu perkataan yang aku tak akan dapat menanyakannya kepada seorang pun kecuali kepadamu." Bersabda Rasulullah: 'Katakanlah: Aku telah beriman kepada Allah, kemudian beristiqomahlah kamu.'"

Umar bin Khatab berkata tentang para shahabat. Menurut beliau, para shahabat beristiqomah demi Allah dalam mentaati Allah dan tidak sedikit pun mereka berpaling sekalipun seperti berpalingnya musang. Maksudnya, bahwa mereka lurus dan teguh dalam melaksanakan sebagaian besar ketaatan kepada Allah, baik dalam keyakinan, ucapan, maupun perbuatan sampai meninggalnya.

Begitulah mereka, sebaik-baik kurun yang telah mendapatkan keridhaan Allah. Sementara kita? lebih banyak meninggalkan perintah-perintahnya dan melanggar larangan-larangannya. Adalah Abu Hurairah, ketika beliau berada diambang kematian, tiba-tiba beliau menangis. Orang-orang bertanya: "Apa yang membuatmu menangis?" Beliau menjawab: "Jauhnya perjalanan, sedikitnya perbekalan dan banyaknya aral rintangan. Sementara tempat kembali, bisa ke jannah, bisa juga ke Naar."

Duhai, dimana posisi kita di antara mereka?


myquran.com